KTT UE Mengungkapkan Keprihatinan atas Meningkatnya Ketegangan di Timur Tengah

KTT Uni Eropa yang diadakan di Brussels menekankan dalam pernyataannya pentingnya menghormati dan melaksanakan keputusan Mahkamah Internasional, yang mengikat secara hukum.

Uni Eropa menegaskan kembali pentingnya layanan yang disediakan oleh UNRWA di Gaza dan di seluruh kawasan, serta mengutuk segala upaya untuk mengklasifikasikan badan PBB sebagai “organisasi teroris”.

Dalam konteks lain, UE mengutuk apa yang disebutnya sebagai “ancaman apa pun yang ditujukan terhadap negara-negara anggota Uni Eropa,” khususnya merujuk pada Siprus dan peringatan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengenai penggunaan fasilitas di pulau tersebut untuk melakukan agresi terhadap negara-negara Lebanon.

Uni Eropa mendesak Dewan, Komisi, dan Perwakilan Tinggi Luar Negeri untuk memajukan upaya meningkatkan dukungan UE untuk Lebanon, termasuk Angkatan Bersenjata Lebanon dan UNIFIL.

UE juga menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan di kawasan, khususnya di sepanjang Garis Biru antara Lebanon dan wilayah-wilayah pendudukan, dan mendesak semua pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi lebih lanjut.

Von der Leyen diangkat kembali untuk masa jabatan kedua UE
Sebelumnya hari ini, para pemimpin Uni Eropa, yang bertemu di Brussels, telah mencalonkan Ursula von der Leyen untuk masa jabatan kedua sebagai ketua Komisi Eropa.

Kaja Kallas, perdana menteri Estonia, terpilih sebagai kepala kebijakan luar negeri baru UE menyusul kesepakatan larut malam mengenai posisi kepemimpinan tertinggi. Meskipun mendapat tentangan dari Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, mantan Perdana Menteri Portugal Antonio Costa ditunjuk untuk memimpin Dewan Eropa berdasarkan kesepakatan yang disepakati.

Pemungutan suara, yang diperkirakan akan berlangsung ketat menyusul meningkatnya dukungan terhadap partai-partai sayap kanan dalam pemilu bulan ini, dijadwalkan pada bulan Juli.

Selama KTT tersebut, para pemimpin UE juga menyelesaikan perjanjian keamanan dengan Ukraina dan membahas strategi untuk memperkuat pertahanan blok tersebut terhadap Rusia sambil menetapkan prioritas strategis mereka untuk lima tahun ke depan.[IT/r]