Kirby: 'Diplomasi' Digunakan untuk Mencegah Perang Lebanon-'Israel'

Gedung Putih menyatakan pada hari Rabu (26/6) bahwa mereka tidak menginginkan perang penuh antara Zionis Israel dan Lebanon. Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menjelaskan dalam jumpa pers bahwa "Kami bekerja secara diplomatis untuk mencegah hal tersebut terjadi."

Menurut Newsweek, perang lain antara Zionis “Israel” dan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, dapat membawa “kehancuran yang tak terhitung” bagi keduanya dan akan menjadi hambatan terbesar bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Para pejabat AS telah mengeluarkan peringatan kepada pendudukan Israel mengenai “kemampuan mereka yang terbatas untuk mempertahankan diri” jika mereka terlibat dalam perang terbuka dengan Hizbullah, Financial Times melaporkan pada hari Selasa (25/6).

Laporan tersebut menggambarkan Hizbullah sebagai salah satu aktor non-negara dengan persenjataan paling berat di dunia, dan menyoroti kesulitan yang akan dihadapi pendudukan Israel jika mereka terlibat dalam upaya semacam itu.

Menurut surat kabar tersebut, para diplomat telah menyampaikan bahwa pendudukan Zionis Israel dan Hizbullah telah memberi tahu Amerika Serikat tentang keinginan bersama mereka untuk menghindari perang skala penuh.

Media Israel melaporkan pada hari Minggu bahwa Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant pergi ke Amerika Serikat dengan latar belakang perkembangan di Utara dengan Hizbullah dan karena takut akan perang menyeluruh dengan Hizbullah dan kemungkinan krisis kekurangan amunisi.

Austin mengatakan kepada wartawan bahwa perang lain akan terjadi secara regional, dengan “konsekuensi buruk bagi Timur Tengah,” dan menambahkan bahwa “Diplomasi sejauh ini merupakan cara terbaik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.”

Gallant mengatakan kepada Austin di awal pembicaraan bahwa "kesiapan dalam setiap skenario yang mungkin" harus didiskusikan.[IT/r]