0
Tuesday 25 June 2024 - 03:16
Iran dan Dunia:

Akhir dari Sebuah Era: Iran Mengatakan Unilateralisme Barat Runtuh, Menawarkan Model Tatanan Dunia Baru

Story Code : 1143610
Iran_s-interim-FM-Ali-Bagheri-Kani-to-the-19th-Asia-Cooperation-Dialogue-ministerial-meeting-in-Tehr
Iran_s-interim-FM-Ali-Bagheri-Kani-to-the-19th-Asia-Cooperation-Dialogue-ministerial-meeting-in-Tehr
Mokhber menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan pada pertemuan tingkat menteri Dialog Kerjasama Asia (ACD) ke-19, yang dibacakan oleh menteri luar negeri sementara Iran Ali Bagheri Kani di Teheran pada hari Senin (24/6).

Ia mengatakan “kekuatan Asia baru dan penguatan fondasi ekonomi dan teknologi di benua ini” telah memainkan peran penting dalam mengakhiri era unilateralisme.

“Dunia berada dalam masa transisi sejarah menuju tatanan internasional baru dan munculnya dunia multipolar. Jalur yang tidak dapat diubah ini sangat dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan baru di Asia,” tambahnya.

Mokhber menekankan bahwa manfaat dan hasil multilateralisme terlihat jelas di serikat pekerja dan organisasi regional.

“Kami percaya bahwa dalam situasi yang ada dalam sistem internasional, Asia dapat membentuk model baru berdasarkan keadilan, martabat manusia, dialog, persahabatan dan multilateralisme dalam bidang hubungan global yang dapat berubah,” tambahnya.

Presiden sementara Iran mengatakan multilateralisme akan membuka jalan untuk memanfaatkan peluang berpartisipasi dalam perjanjian multilateral, yang terbentuk sebagai hasil persatuan melawan unilateralisme.

Iran percaya bahwa Asia dapat menciptakan perubahan positif dalam hubungan global dan memainkan peran utama dalam menjalin konvergensi internasional, tambahnya.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa model baru ini dapat meningkatkan sinergi antar negara-negara Asia dan bermanfaat bagi reformasi struktur global.

“Apa yang penting bagi tatanan internasional baru adalah mengakhiri arogansi monopoli Barat dalam sistem politik, ekonomi, moneter dan keuangan internasional,” katanya.

Ia juga mencatat bahwa lebih banyak konvergensi perdagangan dan ekonomi di antara negara-negara Asia serta negara-negara berkembang lainnya di kawasan selatan akan memfasilitasi dan mempercepat jalan untuk mencapai tujuan tersebut di atas.

Di bagian lain pernyataannya, Mokhber mengatakan teknologi modern dan kecerdasan buatan dapat menciptakan peluang unik namun pada saat yang sama dapat berubah menjadi tantangan dan ancaman terbesar di Asia dan seluruh dunia.

Sebagai presiden bergilir Dialog Kerja Sama Asia, Iran telah memilih slogan “Asia yang lebih kuat dan koheren melalui teknologi modern dan berkembang” sebagai titik fokus kegiatannya, tambahnya.

Presiden sementara itu juga memuji perlawanan rakyat Palestina yang berani dan tak berdaya di Jalur Gaza dalam menghadapi perang genosida yang dilakukan rezim Zionis Israel selama sembilan bulan terakhir.

Dia sekali lagi mengutuk kejahatan dan genosida Zionis Israel di Gaza yang terus berlanjut karena tidak adanya tindakan dari komunitas internasional.

Hampir 37.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 86.000 lainnya menderita luka-luka dalam perang Zionis Israel melawan wilayah pesisir yang dimulai pada 7 Oktober setelah operasi pembalasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah tersebut.[IT/r]
Comment