0
Friday 28 June 2024 - 00:38
Politik Iran:

Jenderal Qa'ani: Raisi dan Amir-Abdollahian Membuktikan Iran Bisa Mengisolasi dan Menghadapi AS

Story Code : 1144266
Brigadier General Esmail Qa’ani Commander of the Quds Force of Iran’s Islamic Revolution Guards Corps (IRGC)
Brigadier General Esmail Qa’ani Commander of the Quds Force of Iran’s Islamic Revolution Guards Corps (IRGC)
Brigadir Jenderal Esmail Qa'ani berbicara dalam sebuah upacara yang diadakan di ibu kota Tehran pada hari Kamis (27/6) untuk memperingati hari ke-40 kesyahidan Raisi dan Amir-Abdollahian, yang kehilangan nyawa bersama sejumlah rekan mereka dalam kecelakaan helikopter tragis di barat laut Iran pada 19 Mei.

Menggambarkan mendiang menteri luar negeri Iran sebagai orang yang “tak kenal lelah dan berani,” Qa’ani mengatakan Amir-Abdollahian membuka era baru dalam membela perlawanan dan merupakan “suara nyaring” dari front perlawanan.

Komandan IRGC mengatakan kata-kata dan tindakan Raisi dan Amir-Abdollahian membuktikan bahwa Republik Islam dapat “menghadapi negara-negara besar,” dan “mengisolasi” negara kelas berat seperti AS.

Qa’ani menegaskan, upaya kedua tokoh tersebut di kancah internasional sangat efektif dan berhasil menjaga otoritas Iran dari pembunuhan anak-anak Zionis Israel dan kriminal Amerika.

“Orang-orang ini berperang bersama AS dan membuktikan bahwa segala sesuatunya bisa dilakukan tanpa bergantung pada Amerika,” kata Qa’ani.

“Anda harus tahu bahwa mereka yang mengaitkan penyelesaian masalah dengan hubungan dengan Amerika adalah mereka yang tidak ingin berperang dengan gagah berani. Jika Anda berbicara dari posisi otoritas dan kekuasaan, bahkan AS pun akan terpaksa mematuhinya.”

Mayor Jenderal Hossein Salami, komandan utama IRGC, sehari sebelumnya memuji pencapaian besar mendiang kepala eksekutif Iran, dengan mengatakan bahwa Raisi menghancurkan apa yang disebut sebagai kebijakan Barat yang mengisolasi dan memberi sanksi terhadap Iran.

Salami juga menegaskan, pemilu presiden mendatang harus menjadi ajang kemenangan bangsa Iran atas musuh-musuhnya.

Rakyat Iran akan melakukan pemungutan suara pada hari Jumat untuk memilih presiden baru dari enam kandidat pengganti Raisi.

Pemerintahan baru, yang ke-14 sejak kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979, akan mengambil alih kekuasaan pada akhir Juni atau awal Juli dan akan menjabat selama empat tahun.[IT/r]
Comment