0
Tuesday 25 June 2024 - 23:33
Gejolak Zionis Israel:

Pengadilan Tinggi Israel Memutuskan Orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks Harus Direkrut

Story Code : 1143768
Ultra-Orthodox Jews
Ultra-Orthodox Jews
Siswa seminari telah dibebaskan dari wajib militer selama beberapa dekade

Pada hari Selasa (25/6), pengadilan juga memerintahkan pemerintah untuk menghentikan pendanaan sekolah agama, atau yeshivas, yang siswanya menghindari wajib militer.

“Saat ini, tidak ada kerangka hukum yang memungkinkan untuk membedakan antara pelajar yeshiva dan mereka yang ditakdirkan untuk wajib militer,” kata pengadilan. “Oleh karena itu, negara tidak mempunyai wewenang untuk memerintahkan penghindaran wajib militer secara menyeluruh.”

Di Zionis Israel, dinas militer adalah wajib bagi sebagian besar pria dan wanita Yahudi, sedangkan siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks atau ‘Haredi’ sebagian besar telah dibebaskan dari wajib militer sejak berdirinya negara tersebut pada tahun 1948.

Pengecualian ini telah lama memicu kemarahan di kalangan masyarakat sekuler Zionis Israel dan perselisihan semakin mendalam sejak militer memanggil ribuan tentara menyusul pecahnya konflik di Gaza.

“Saat ini, di tengah perang yang sulit, beban kesenjangan tersebut menjadi lebih parah dari sebelumnya – dan memerlukan solusi berkelanjutan terhadap masalah ini,” tulis hakim Mahkamah Agung dalam putusannya.

Pengadilan mengatakan saat ini terdapat 63.000 pemuda Haredi yang sudah memasuki usia wajib militer.

Orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks memandang studi agama penuh waktu mereka sebagai hal mendasar dalam melestarikan Yudaisme, dan menjauhkan diri dari masyarakat sekuler, khususnya militer, demi mematuhi ketaatan iman yang ketat.

Partai-partai Haredi dengan gigih menentang upaya untuk memasukkan siswa seminari ke dalam militer. Keputusan tersebut telah dikutuk oleh Persatuan Torah Yudaisme dan Shas, dua partai ultra-Ortodoks dalam koalisi pemerintahan Netanyahu.

Pemimpin Persatuan Torah Yudaisme Yitzhak Goldknopf menulis di X pada hari Selasa (25/6) bahwa keputusan tersebut “diduga dan sangat disayangkan.”

“Negara Zionis Israel didirikan untuk menjadi rumah bagi orang-orang Yahudi yang Tauratnya adalah landasan keberadaannya. Taurat Suci akan menang,” katanya.

Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa Zionis Israel akan melanjutkan kampanyenya di Gaza sampai mencapai “kemenangan total” atas kelompok militan Palestina Hamas. Pada hari Minggu, dia mengatakan kepada media Zionis Israel bahwa beberapa personel Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) akan “bergeser ke utara” untuk fokus di perbatasan dengan Lebanon saat Zionis Israel berhadapan dengan kelompok militan Hizbullah.[IT/r]
Comment