0
Wednesday 19 June 2024 - 01:07
PBB dan Gejolak Palestina:

PBB: Perang di Gaza Menyebabkan Kerusakan Lingkungan yang Besar

Story Code : 1142459
Palestinians-displaced-by-the-Israeli-airstrikes-in-Gaza-gather-water-in-a-makeshift-tent-camp-in-Ra
Palestinians-displaced-by-the-Israeli-airstrikes-in-Gaza-gather-water-in-a-makeshift-tent-camp-in-Ra
Dampak lingkungan akibat perang Zionis “Israel” di Gaza tidak ada habisnya dan laporan berulang kali mengungkapkan dampak buruknya.

Penilaian awal yang dilakukan oleh Program Lingkungan PBB menunjukkan bahwa perang dengan cepat membalikkan kemajuan terbatas dalam meningkatkan desalinasi air dan pengolahan fasilitas air limbah, memulihkan lahan basah pesisir Wadi Gaza, dan berinvestasi pada instalasi tenaga surya.

Bulan lalu, laporan BBC mengindikasikan lebih dari separuh sumber air di Gaza telah hancur dan terkontaminasi akibat agresi Zionis Israel yang ditargetkan, dan 53% dari 603 sumber air yang diperiksa hancur atau rusak.

Menurut laporan PBB, senjata peledak menyebabkan sekitar 39 juta ton puing dengan setiap meter persegi Jalur Gaza saat ini memiliki lebih dari 107 kilogram (236 pon) puing, 5 kali lipat puing yang terakumulasi selama pertempuran Mosul di Irak pada tahun 2017.

Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen menyatakan bahwa hal ini "sangat merugikan kesehatan masyarakat, ketahanan pangan dan ketahanan Gaza."

Eoghan Darbyshire, peneliti senior di Conflict and Environment Observatory, sebuah badan amal yang berbasis di Inggris, menjelaskan bahwa memahami dampak perang merupakan “tantangan besar di zaman kita,” dan menambahkan bahwa “dampaknya tidak hanya akan dirasakan secara lokal di tempat terjadinya pertempuran namun mungkin akan tergeser atau bahkan dirasakan pada skala global melalui emisi gas rumah kaca."

Evaluasi PBB tersebut menyusul permintaan Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina pada Desember 2023 agar UNEP memeriksa kerusakan lingkungan. UNEP membantu pemerintah dalam pengurangan dan pengendalian polusi di wilayah yang terkena dampak konflik bersenjata atau terorisme.

Masalah keamanan dan kendala akses berarti mengandalkan survei penginderaan, data dari badan teknis Palestina, dan perkiraan kerusakan dari Bank Dunia untuk penelitian ini. Darbyshire menyatakan bahwa pengukuran di lapangan akan sangat penting untuk memahami tingkat kontaminasi tanah dan air.

Penilaian yang dilakukan oleh Program Pembangunan PBB pada tahun 2020 menunjukkan bahwa pendudukan jangka panjang Zionis “Israel” telah menciptakan masalah lingkungan yang signifikan seperti berkurangnya kualitas dan kelangkaan air, dan laporan tersebut mencatat bahwa 5 rencana pengolahan air limbah di Gaza telah ditutup.

Gaza juga memiliki salah satu konsentrasi panel surya atap terbesar di dunia, dan Zionis “Israel” telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur yang sedang berkembang dan menghancurkan panel-panel yang melepaskan timbal dan racun logam berat ke dalam tanah.

Darbyshire menyatakan bahwa ia yakin mengingat besarnya degradasi lingkungan, sebagian besar wilayah Gaza "tidak akan bisa pulih ke kondisi aman dalam satu generasi, bahkan dengan pendanaan dan kemauan yang tidak terbatas."[IT/r]
Comment