0
Thursday 27 June 2024 - 13:50
Palestina vs Zionis Israel:

Gaza Mengalami ‘Kondisi Tidak Manusiawi’ di tengah Genosida yang Berkelanjutan

Story Code : 1144142
Water shortage in Gaza
Water shortage in Gaza
Lebih dari 495.000 orang di wilayah Palestina yang terkepung menghadapi “bencana kerawanan pangan,” menurut sistem pemantauan kelaparan PBB, Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC).

Jumlah tersebut turun dari perkiraan 1,1 juta pada pembaruan sebelumnya tiga bulan lalu, namun masih lebih dari seperlima populasi Gaza, kata IPC pada hari Selasa (25/6).

Banyak rumah tangga yang menderita kekurangan makanan yang parah, yang menyebabkan kekurangan gizi akut pada anak-anak, risiko kelaparan, dan kematian, demikian yang dilaporkan.

Lebih dari 20 persen orang melaporkan tidak makan sepanjang hari dan malam. Secara keseluruhan, sekitar 96 persen penduduk akan terus menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi hingga bulan September.

Mengutip laporan IPC, kelompok bantuan Mercy Corps mengatakan bahwa masyarakat di Gaza “mengalami kondisi yang tidak manusiawi” dengan sepertiga penduduknya memungut sampah untuk bertahan hidup di musim panas yang menyengat.

Laporan ketahanan pangan akut IPC yang dirilis hari ini memproyeksikan bahwa 96% penduduk Gaza—2,15 juta orang—menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi.

Masyarakat Gaza tidak dapat lagi menanggung kesulitan ini. #Gencatan Senjata SEKARANG
Baca pernyataan kami: https://t.co/cebjtwEuYH
— Mercy Corps (@mercycorps) 25 Juni 2024

“Fakta bahwa seluruh penduduk Gaza berada pada tingkat kelaparan darurat dengan hampir 500.000 orang kelaparan seharusnya tidak mengejutkan, karena dunia telah menyaksikan krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk selama sembilan bulan,” Wakil Presiden Kebijakan Global dan Mercy Corps Advokasi, kata Kate Phillips-Barrasso.

“Orang-orang mengalami kondisi yang tidak manusiawi, mengambil tindakan putus asa seperti merebus rumput liar, memakan pakan ternak, dan menukar pakaian dengan uang untuk mencegah kelaparan dan menjaga anak-anak mereka tetap hidup,” tambah Barrasso.

Pengeboman Berkelanjutan

Sementara itu, pendudukan Zionis Israel terus melakukan pembantaian, dengan Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas akibat agresi brutal terhadap wilayah yang terkepung tersebut sebanyak 37.718 orang dan jumlah korban luka sebanyak 86.377 orang sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober.

Dalam satu serangan, serangan artileri Zionis Israel menghantam sebuah apartemen perumahan di kamp pengungsi Nuseirat, menewaskan sedikitnya lima orang.

Serangan lain di kota Khuza’a di timur Khan Younis menewaskan dua orang lagi, menurut sumber-sumber Palestina.

Di tempat lain di Gaza, pasukan pendudukan Zionis Israel menembaki dan menyerang beberapa wilayah di kota tersebut, membunuh dan melukai sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya, menurut kantor berita Wafa.

Serangan tersebut menargetkan lingkungan Zeitoun, Sabra, Daraj dan Tal Al-Hawa.

Sebelumnya pada hari Rabu (26/6), sedikitnya 15 orang tewas di Beit Lahia setelah pemboman terhadap rumah keluarga Abu Awad yang menampung sekitar 40 orang, serta infrastruktur sipil dan rumah-rumah di dekatnya.

Dua korban lagi baru saja dikeluarkan dari reruntuhan rumah keluarga Abu Awwad di Beit Lahiya, Gaza utara, yang rata dengan tanah akibat serangan udara Israel tadi malam. pic.twitter.com/E9GdhVrNvO
— Jaringan Berita Quds (@QudsNen) 26 Juni 2024

Pertahanan Sipil Gaza mengatakan tingkat kehancuran yang terjadi setelah pemboman Zionis Israel terhadap kota Beit Lahia di Gaza utara “di luar imajinasi”.[IT/r]
Comment