0
Monday 1 July 2024 - 04:17
Palestina vs Zionis Israel:

LSM: Agresi Israel Menyebabkan 10.000 Warga Palestina Menjadi Cacat di Gaza

Story Code : 1144854
Palestinians-help-a-disabled-man-during-confrontations-with-IOF-near-the-Gaza-border
Palestinians-help-a-disabled-man-during-confrontations-with-IOF-near-the-Gaza-border
Sektor Rehabilitasi Jaringan LSM Palestina telah mengeluarkan peringatan tentang dampak buruk serangan Zionis “Israel” yang terus berlanjut dan semakin buruk di Gaza.

Pada hari ke-267 genosida di Gaza, jumlah warga Palestina yang terbunuh meningkat menjadi 37.834 orang dan mereka yang terluka menjadi 86.858 orang di tengah serangan brutal Zionis Israel di Jalur Gaza, menurut laporan harian yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza.

Zionis "Israel" melakukan tiga pembantaian dalam 24 jam, menewaskan 40 warga Palestina dan melukai 224 lainnya.

Meskipun beberapa di antaranya diangkut ke rumah sakit yang berfungsi sebagian, banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.

Menurut organisasi tersebut, sekitar 10.000 warga Palestina menderita berbagai disabilitas akibat serangan tersebut.

LSM tersebut melaporkan bahwa agresi tersebut telah mendorong puluhan ribu penyandang disabilitas untuk melarikan diri, membuat mereka mengalami kondisi hidup yang sulit dan kerusakan psikologis yang serius, menurut organisasi tersebut.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa penghancuran infrastruktur, jalan raya penting, dan fasilitas rehabilitasi yang dilakukan Zionis Israel telah sangat membatasi pergerakan dan akses terhadap layanan bagi para penyandang disabilitas. Hal ini secara signifikan mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan evakuasi dengan aman dan mengakibatkan hilangnya alat bantu penting yang tertinggal di tengah pemboman.

Selain itu, kehidupan para penyandang disabilitas juga terancam karena kekurangan air, makanan, energi, obat-obatan, serta fasilitas medis dan rehabilitasi yang parah. Para pengungsi penyandang disabilitas menghadapi tantangan besar di tempat penampungan yang penuh sesak dan tidak memiliki fasilitas dasar, sehingga semakin membatasi akses mereka terhadap bantuan kemanusiaan, fasilitas sanitasi, dan kebutuhan lainnya.

Organisasi tersebut menekankan bahwa ketidakmampuan untuk menyediakan tempat penampungan ramah penyandang disabilitas, ditambah dengan kemacetan, menciptakan hambatan tambahan dalam mengakses layanan yang sudah langka. Penyandang disabilitas sangat rentan terhadap kelaparan dan penyakit kronis, yang secara signifikan meningkatkan risiko kematian.[IT/r]
Comment