0
Wednesday 3 July 2024 - 02:39
Iran - Zionis Israel:

Iran Berjanji Akan Melindungi Hizbullah dari Serangan Israel

Story Code : 1145344
Kamal Kharrazi. Foreign affairs adviser to Ayatollah Sayyid Ali Khamenei
Kamal Kharrazi. Foreign affairs adviser to Ayatollah Sayyid Ali Khamenei
Namun, Tehran “tidak tertarik” untuk memperluas konflik Timur Tengah, kata penasihat Ayatollah Ali Khamenei

Ketegangan antara negara Yahudi dan kelompok Syiah, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, mencapai titik didih setelah dimulainya perang Hamas-Zionis Israel pada bulan Oktober, dengan kedua pihak yang bertikai saling melancarkan serangan lintas batas. Namun, sejauh ini mereka berhasil menghindari keterlibatan besar.

Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada hari Selasa (2/7), Kamal Kharrazi, penasihat urusan luar negeri Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan kembali bahwa Iran “tidak tertarik” pada perang regional. Dia mendesak AS, sekutu utama Zionis Israel, untuk memberikan tekanan pada Yerusalem Barat untuk mencegah eskalasi konflik tersebut.

Namun, Kharrazi bersikeras bahwa “seluruh rakyat Lebanon, negara-negara Arab, dan anggota poros perlawanan akan mendukung Lebanon melawan Zionis Israel” jika upaya untuk menghindari konflik besar terbukti tidak berhasil. “Dalam situasi seperti itu, kami tidak punya pilihan selain mendukung Hizbullah dengan segala cara,” katanya.

Yang disebut 'poros perlawanan' adalah aliansi informal yang berupaya menantang pengaruh AS dan Zionis Israel di wilayah tersebut, dan terdiri dari Iran, Hamas, pemerintah Suriah, Houthi di Yaman, milisi Islam di Irak, dan beberapa kelompok militan lainnya. .

Tehran tidak mungkin melancarkan serangan langsung terhadap Zionis Israel sebagai respons terhadap serangan terhadap Hizbullah, kata seorang pejabat Iran kepada FT. Sebaliknya, mereka mungkin akan menggunakan kelompok militan Islam untuk membalas, tambah mereka.

Namun, Iran mengambil tindakan langsung terhadap Zionis Israel pada bulan April setelah mengklaim bahwa negara Yahudi tersebut telah menyerang konsulat Teheran di Damaskus, Suriah, dan menewaskan beberapa perwira militer Iran. Mereka melancarkan serangan pesawat nirawak besar-besaran di wilayah Zionis Israel, dan Yerusalem Barat membalas dengan sejumlah serangan terbatas terhadap Iran, namun eskalasi besar dapat dihindari.

Ketegangan antara Iran dan Zionis Israel memuncak setelah Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap negara Yahudi tersebut pada tanggal 7 Oktober. Sebagai tanggapan, Yerusalem Barat melancarkan serangan di Gaza, menyebabkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah kantong Palestina. Permusuhan antara Zionis Israel dan Hamas sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 37.000 warga Palestina dan 1.400 warga Zionis Israel.[IT/r]
Comment