0
Tuesday 25 June 2024 - 12:29
AS dan Gejolak Palestina:

Kantor Media: AS Melakukan 'Kebohongan' dan 'Konspirasi' yang Mengungkap Niat AS

Story Code : 1143652
Ambulances with Palestinians wounded in the Israeli occupation bombardment of the Gaza Strip arrive at Rafah
Ambulances with Palestinians wounded in the Israeli occupation bombardment of the Gaza Strip arrive at Rafah
Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza mengumumkan bahwa evakuasi medis telah diblokir, dan mencatat bahwa 25.000 warga Palestina yang terluka tidak diperbolehkan melakukan perjalanan untuk mendapatkan perawatan medis kritis setelah penyeberangan Rafah dibakar dan diambil alih oleh pasukan pendudukan Zionis Israel.

Demikian pula, sejak pendudukan perbatasan Rafah, bantuan kemanusiaan telah dihentikan dan 15.000 truk yang membawa perbekalan penting terdampar di perbatasan Mesir karena pintu masuk mereka terus diblokir oleh pasukan pendudukan Zionis Israel. Blokade ini secara signifikan memperburuk kelaparan di Jalur Gaza, yang telah mencapai tingkat kritis di Kota Gaza dan bagian utara Jalur Gaza.

Direktur Kantor Media Pemerintah di Gaza lebih lanjut menyoroti dalam konferensi pers bahwa situasi yang sangat mengerikan terjadi di wilayah utara, di mana dermaga terapung, yang konon didirikan untuk membantu situasi tersebut, telah gagal untuk mengurangi kelaparan yang semakin parah. Bahkan, tambah sang direktur, dermaga tersebut pernah digunakan saat pembantaian Nuseirat sehingga mengakibatkan ratusan korban jiwa dan luka-luka.

Kelaparan yang disebabkan oleh Zionis Israel ini mengancam akan meningkatkan jumlah korban jiwa, dan Kantor Media Pemerintah memperingatkan bahwa momok kelaparan akan semakin besar dari hari ke hari.

Sebagai kesimpulan, Direktur Kantor Media Pemerintah di Gaza menegaskan kembali bahwa kelaparan semakin parah di Jalur Gaza dan menyoroti bahwa pembakaran dan buldoser di penyeberangan Rafah harus menjadi bukti niat genosida pendudukan Zionis Israel.

Selain itu, direktur tersebut mengkritik dermaga air terapung AS sebagai "kebohongan", "fatamorgana", dan "konspirasi yang mengungkap niat Amerika", sehingga dianggap terlibat dalam genosida yang sedang berlangsung.

Kantor tersebut menganggap pendudukan Zionis Israel dan pemerintah AS bertanggung jawab penuh atas berlanjutnya kejahatan genosida dan berlanjutnya pelanggaran hak asasi manusia di Jalur Gaza, dan menekankan perlunya berhenti memasok senjata mematikan kepada pendudukan yang digunakan dalam pembunuhan warga sipil, anak-anak, dan wanita.[IT/r]
Comment