Perlawanan Yaman dan Irak Terus Mendukung Gaza, Mengadakan Operasi Gabungan

Angkatan Bersenjata Yaman pada Sabtu (22/6) malam menyatakan bahwa mereka melakukan, bekerja sama dengan Perlawanan Islam Irak, dua operasi militer gabungan di Pelabuhan Haifa dan di Laut Mediterania.

Operasi pertama menargetkan empat kapal di Pelabuhan Haifa, kata Angkatan Bersenjata Yaman dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa “ini termasuk dua kapal pengangkut semen dan dua kapal kargo umum milik perusahaan yang melanggar larangan memasuki pelabuhan wilayah pendudukan Palestina."

“Operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan sejumlah drone,” kata  Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Jenderal Yahya Saree.

Operasi kedua menargetkan kapal “Shorthorn Express” di Laut Mediterania dalam perjalanan ke Pelabuhan Haifa, juga menggunakan beberapa drone, kata pernyataan itu.

Disebutkan bahwa “operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya dengan serangan yang tepat dan langsung, Alhamdulillah.”

Pada Minggu pagi , Perlawanan Islam di Irak mengatakan para pejuangnya mencapai sasaran penting di kota pendudukan Umm Al-Rashrash, yang juga dikenal sebagai Eilat, pagi ini, Minggu, 23 Juni 2024, menggunakan drone.

🚨🇮🇶 Perlawanan Islam di #Iraq pada hari Minggu pagi, 23/6/2024, menargetkan sasaran penting di Umm Al-Rashrash (“Eilat”) di tanah pendudukan kami dengan menggunakan drone. pic.twitter.com/GlSMp9EXxu
— Pengamat Perlawanan🔻 (@TO_Resistances1) 23 Juni 2024

Kelompok perlawanan Irak mengatakan serangan itu terjadi “sebagai kelanjutan dari pendekatan kami dalam melawan pendudukan, untuk mendukung rakyat kami di Gaza, dan sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. .”

Pernyataan ini menegaskan kembali “komitmen berkelanjutan kelompok tersebut untuk menyerang benteng musuh.”[IT/r]