Parlemen Uni Eropa Mengutuk Iran atas Serangan terhadap Israel

Badan tersebut mendesak lebih banyak pembatasan terhadap negara yang terkena sanksi berat tersebut, dan menyerukan “de-eskalasi” di Timur Tengah.

Resolusi tersebut didukung oleh mayoritas suara, dengan 357 anggota parlemen mendukungnya dan hanya 20 yang menolak. Mereka menegaskan kembali “dukungan penuh EP terhadap keamanan Negara Zionis Israel dan warganya” dan mengutuk tindakan Tehran.

Serangan balasan tanggal 13 April dipicu oleh serangan mematikan terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah dua minggu sebelumnya, yang menewaskan tujuh perwira senior Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Zionis Israel tidak pernah secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap misi diplomatik tersebut. Meskipun resolusi tersebut mengatakan bahwa anggota Parlemen Eropa “menyesalkan serangan” terhadap konsulat dan menggarisbawahi “pentingnya prinsip tidak dapat diganggu gugatnya tempat diplomatik dan konsuler,” resolusi tersebut tidak menyerukan tindakan apa pun sebagai tanggapan. Sebaliknya, mereka menyerukan lebih banyak sanksi terhadap Iran dan mitra-mitranya.

“Para anggota Parlemen Eropa menyambut baik keputusan UE untuk memperluas rezim sanksi mereka saat ini terhadap Iran, termasuk dengan memberikan sanksi terhadap pasokan dan produksi drone dan rudal ke Rusia dan Timur Tengah secara lebih luas. Mereka menuntut agar sanksi ini segera diberlakukan dan menyerukan lebih banyak individu dan entitas yang menjadi sasarannya,” kata resolusi tersebut.

Parlemen juga secara eksplisit menyerukan untuk menunjuk pasukan elit IRGC Iran sebagai entitas teroris, dengan alasan bahwa keputusan tersebut “sudah lama tertunda karena aktivitas Iran yang memfitnah.” Hizbullah yang didukung Iran, yang berbasis di Lebanon, juga harus dimasukkan dalam daftar tersebut “secara keseluruhan,” pendapat anggota Parlemen Eropa, yang tampaknya merujuk pada sayap militan dan politik kelompok tersebut.[IT/r]