0
Thursday 4 July 2024 - 23:50
Pemilu di Iran:

Keheningan Pemilu Dimulai Lagi di Iran Menjelang Pemilu Putaran Kedua

Story Code : 1145768
Iranians choose their next president in a runoff election
Iranians choose their next president in a runoff election
Pada pukul 8 pagi waktu setempat pada hari Kamis (4/7), Iran memulai masa tenang pemilu, menjelang putaran kedua pemilihan presiden Iran ke-14 yang dijadwalkan pada hari Jumat (5/7).

Para pemilih akan memilih presiden baru negara tersebut antara kandidat reformis Massoud Pezeshkian dan kandidat konservatif Saeed Jalili. Mereka bersaing untuk menggantikan mendiang Presiden Sayyid Ebrahim Raisi, yang meninggal secara tragis dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei di barat laut Iran.

Masa tenang pemilu biasanya dimulai ketika masa kampanye pemilu berakhir, yang berlangsung selama empat hari pada putaran ini. Selama masa ini, para kandidat dilarang terlibat dalam aktivitas apa pun yang berkaitan dengan pemilu, termasuk di media atau jejaring sosial.

Kampanye untuk kandidat Iran dimulai Minggu lalu setelah hasil putaran pertama diumumkan pada hari Sabtu.

Pada putaran pertama, kandidat reformis memimpin dengan sekitar 43% dari 24,5 juta suara, sedangkan kandidat konservatif berada di urutan kedua dengan 38%.

Karena tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara, pemilihan putaran kedua dijadwalkan berdasarkan undang-undang pemilu Iran. Ketidakpastian yang cukup besar menyelimuti hasil pemilihan presiden, dengan jajak pendapat menunjukkan persaingan yang ketat antara Jalili dan Pezeshkian.

Para pejabat, termasuk Pemimpin Tertinggi Imam Sayyid Ali Khamenei, menyerukan partisipasi luas dalam pemilu putaran kedua.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei mengatakan mereka yang mencintai Islam, Republik Islam, dan kemajuan Iran, harus menunjukkannya dengan berpartisipasi dalam pemilu.https://t.co/tTuN2IH93A pic.twitter.com/mKJPuFAe5F
— Kantor Berita Mehr (@MehrnewsCom) 4 Juli 2024 [IT/r]
Comment