AS Meningkatkan Keamanan di Basa di Irak setelah Peringatan Pasukan Populer

"Pasukan AS telah mengintensifkan langkah-langkah keamanan di sekitar pangkalannya di Irak dan mencegah kehadiran pasukan yang berafiliasi dengan Hashd al-Shaabi dalam radius, setidaknya, 20km," pejabat Irak seperti dikutip oleh koran berbahasa Arab al Arab -Jadid pada hari Rabu (21/2).

Pejabat tersebut menambahkan bahwa tanggung jawab untuk melindungi basis AS, termasuk Ain al-Assad di provinsi al-Anbar dan Balad di provinsi Salahuddin, telah diberikan kepada tentara dan pasukan polisi Irak serta pasukan AS sendiri.

Seorang pejabat di Sekretariat Pemerintah Irak dikutip oleh harian tersebut mengatakan bahwa tentara AS telah mendapat ancaman dari Hashd al-Shaabi terhadap kehadiran pasukannya di Irak dengan sangat serius.

Laporan tersebut disampaikan setelah juru bicara dan komandan senior pasukan sayap kanan Kata'ib Hizbullah (Hizbullah) Jafar al-Hosseini memperingatkan bahwa kemungkinan lebih dari sebelumnya bentrokan terjadi antara mereka dan tentara AS yang dikerahkan di negara Arab itu.

"Bentrokan dapat terjadi dengan Amerika setiap saat, dan kali ini tidak ada mediasi yang akan membantu Amerika dan tidak seperti masa lalu," kata al-Hosseini seperti dikutip oleh saluran berita berbahasa Arab al-Mayadin yang mengatakan awal bulan ini. .

Dia menggambarkan penempatan militer AS sebagai pendudukan Irak, dan mengatakan, "Amerika yang membawa ISIL ke Irak memiliki dalih untuk kembali."

Al-Hosseini mengatakan bahwa senjata dan peralatan yang disita dari teroris ISIL di kota Tikrit di Irak adalah senjata yang hanya digunakan oleh pasukan Amerika.[IT/r]