'Israel' Menolak untuk Mematuhi Gencatan Senjata Permanen

Sumber senior Perlawanan Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa negosiasi menghadapi hambatan besar karena penolakan Zionis Israel untuk mematuhi gencatan senjata permanen.

Hamas menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan tanpa teks eksplisit mengenai gencatan senjata permanen, tambah sumber tersebut.

Perlawanan menunjukkan sikap positif dan fleksibel dalam negosiasi
Pada catatan lain, sumber senior di faksi Perlawanan Palestina menegaskan kepada Al Mayadeen bahwa kepemimpinan Perlawanan menunjukkan fleksibilitas yang tinggi dalam negosiasi tidak langsung untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan rakyat Palestina untuk menghentikan agresi Zionis Israel dan penarikan penuh pasukan Zionis Israel. pasukan dari Gaza.

Sumber tersebut menambahkan bahwa Perlawanan bereaksi positif terhadap usulan yang diajukan oleh mediator, menekankan bahwa kontak dan negosiasi sedang berlangsung antara pemimpin Perlawanan dan mediator, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang serius dan nyata.

Dilaporkan, Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabat Israel terus-menerus gagal dalam negosiasi, karena Netanyahu "keras kepala, tidak peduli dengan sandera atau tuntutan keluarga mereka, dan menantang dunia untuk menunda perang genosidanya."

Sumber tersebut lebih lanjut membahas invasi Rafah, dan menekankan bahwa ancaman pendudukan "tidak akan mematahkan kemauan rakyat Palestina atau Perlawanan, dan tidak akan memaksa Perlawanan untuk menyerah dalam negosiasi, karena pendiriannya tetap teguh."

Perlawanan, kata sumber tersebut, siap melindungi rakyat Palestina dan mengusir agresi apa pun sambil menyerukan kepada dunia untuk menghentikan pendudukan fasis dan genosida di Gaza.

Hal ini terjadi di tengah upaya terus-menerus untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan, serta tinjauan Hamas dan faksi Perlawanan terhadap proposal perjanjian saat ini.

Hamas menegaskan bahwa mereka bertindak dengan semangat positif
Sebelumnya hari ini, delegasi Hamas tiba di Kairo, Mesir, untuk melanjutkan pembicaraan yang dimediasi dengan pendudukan Zionis Israel.

Hamas mengkonfirmasi pada tanggal 3 Mei bahwa mereka bertindak dengan semangat positif ketika mempelajari proposal gencatan senjata yang baru-baru ini mereka terima, dan menambahkan bahwa delegasinya akan berangkat ke Kairo dengan semangat yang sama untuk mencoba dan mencapai kesepakatan.

Ia menambahkan bahwa gerakan dan kekuatan perlawanan Palestina bertekad untuk mencapai kesepakatan yang akan menjamin tuntutan rakyat Palestina, termasuk menghentikan agresi Israel terhadap mereka dan penarikan pasukan IOF bersamaan dengan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka, rekonstruksi dan mencapai kesepakatan tawanan.[IT/r]