0
Thursday 25 April 2024 - 22:54
AS - Zionis Israel:

Amnesti: Veto Gencatan Senjata AS Mengobarkan Pengabaian 'Israel' terhadap Hukum Internasional

Story Code : 1131092
A Palestinian woman cries as she inspects a heavy damaged apartment following Israeli bombardment
A Palestinian woman cries as she inspects a heavy damaged apartment following Israeli bombardment
Amnesty International memperingatkan bahwa dunia sedang melihat adanya pelanggaran terhadap hukum internasional di tengah apa yang mereka sebut sebagai pelanggaran aturan yang “mencolok” di Gaza dan Ukraina, meningkatnya konflik bersenjata, meningkatnya otoritarianisme, dan pelanggaran hak asasi manusia yang sangat besar di Sudan, Ethiopia, dan Myanmar.

Organisasi hak asasi manusia tersebut dalam laporan tahunannya yang diterbitkan pada hari Rabu (24/4) mengatakan bahwa negara-negara besar seperti Amerika telah mengabaikan aturan dan nilai-nilai internasional yang ditetapkan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dan warga sipillah yang menanggung dampak paling berat.

Menurut Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty, tingkat pelanggaran tatanan internasional selama setahun terakhir “belum pernah terjadi sebelumnya”.

Callamard menyatakan bahwa “pengabaian Zionis Israel terhadap hukum internasional diperburuk oleh kegagalan sekutu-sekutunya menghentikan pertumpahan darah sipil yang terjadi di Gaza,” seraya menambahkan bahwa “banyak dari sekutu-sekutu tersebut adalah arsitek dari sistem hukum peradilan pasca-Perang Dunia II. ."

Studi tersebut menuduh AS gagal mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Zionis Israel dan menggunakan hak vetonya untuk menunda resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata di Gaza.

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Josep Borrell, kemarin membandingkan antara Gaza sekarang dan Jerman selama Perang Dunia II, dengan mengatakan bahwa Zionis “Israel” telah membuat wilayah di Jalur Gaza mengalami kehancuran yang lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di kota-kota di Jerman pada tahun 1940an.

Dalam pidatonya pada sesi pleno Parlemen Eropa di kota Strasbourg, Prancis, Borrell menyebutkan meningkatnya jumlah korban perang di Gaza, dengan mengatakan, “Saya dapat mengatakan bahwa lebih dari 60% infrastruktur fisik telah rusak, dan 35 % hancur total.”

“Kota-kota di Gaza lebih banyak mengalami kerusakan dibandingkan kota-kota di Jerman selama Perang Dunia Kedua – bayangkan saja perbandingannya,” katanya, seraya menyoroti “terbunuhnya 249 pekerja kemanusiaan dan sekitar 100 jurnalis dalam serangan Zionis Israel di Gaza.”

Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya 140 jurnalis di Gaza telah terbunuh sejak 7 Oktober.

Menurut Paul O'Brien, pejabat Amnesty lainnya, penelitian organisasi tersebut menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel (IOF) melakukan kejahatan perang di Gaza dengan senjata buatan AS.

Penelitian kami menunjukkan bahwa pasukan Israel melakukan #Kejahatan Perang terhadap warga Palestina di #Gaza dengan menggunakan amunisi buatan AS. Itu sebabnya kami menyerukan AS untuk berhenti mengirim #weaponsforwarcrimes.
TERIMA KASIH kepada 37 anggota Kongres yang memberikan suara TIDAK pada RUU senjata Zionis Israel. 👇
— Paul O'Brien (@dpaulobrien) 23 April 2024.[IT/r]
Comment