0
Friday 23 February 2018 - 22:51
Filipina vs AS:

Presiden Duterte Tuding CIA Merongrong Pemerintahannya

Story Code : 707008
Rodrigo Dutarte, Presiden Filipina.
Rodrigo Dutarte, Presiden Filipina.
Rodrigo Duterte memberikan keputusan tegas untuk melarang media lokal Rappler di negaranya.

"Itu merupakan sejarah dari CIA, mereka memelihara lawan politik dan akhirnya mereka akan memilih kandidat yang bisa mereka atur," kata Duterte kepada wartawan, layaknya dikutip Reuters, Kamis (22/2).

Ia mengatakan bahwa media dalam jaringan (daring) berinternet atau online, yang memiliki reputasi untuk pelaporan investigasi dan pertanyaan sulit, itu disponsori oleh CIA dan akan mengambil setiap kesempatan untuk melemahkan Pemerintahan Filipina saat ini.

Ini bukan pertama kalinya Presiden Duterte mengatakan CIA kemungkinan terlibat dalam Rappler.

Duterte mengatakan bahwa Rappler merupakan "bukan agen yang sah" menurut komisi Pertukaran dan Keamanan (SEC), yang telah mencabut perizinan karena pelanggaran kepemilikan. Keputusan SEC bukanlah eksekusi untuk Rappler.

Media tersebut terus beroperasi sambil menunggu banding.

"Saya sekarang meminta tindakan eksekutif berdasarkan keputusan SEC," kata Duterte, membenarkan perintahnya untuk melarang Rappler meliput acara resminya.

Kasus itu memicu kemarahan di mana Duterte mengatakan bahwa media itu telah "menciptakan sampah" dan merupakan "media berita palsu" (fake news media).[IT/r]
Comment