0
Sunday 21 January 2018 - 22:57
AS, Yordania dan Pembebasan Palestina:

Raja Yordania: Yerusalem Timur Harus Menjadi Ibu Kota Negara Palestina

Story Code : 698727
Abdullah II - Mike Pence.jpg
Abdullah II - Mike Pence.jpg
Dalam pembicaraan dengan Wakil Mike Pence AS di Amman pada hari Minggu (21/1), Raja Abdullah menunjuk pada apa yang disebut solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, dengan mengatakan bahwa tindakan AS akan memicu radikalisme dan mengobarkan ketegangan Muslim dan Kristen.

"Bagi kami, Yerusalem (al-Quds) adalah kunci bagi umat Islam dan Kristen, seperti juga Yahudi. Ini adalah kunci perdamaian di wilayah ini dan kunci untuk memungkinkan umat Islam untuk secara efektif melawan beberapa akar penyebab radikalisasi kita," katanya.

Laporan tersebut muncul saat surat kabar berbahasa Israel Haaretz mengatakan bahwa kementerian Zionis Israel untuk urusan militer telah mengkonfirmasi bahwa tentara sedang mempelajari sebuah rencana untuk bertanggung jawab atas situasi di kamp pengungsi Shuafat dan distrik Aqaba Kafr di Yerusalem Timur al-Quds.

Wilayah tersebut berada di wilayah yurisdiksi Yerusalem al-Quds, namun terputus dari kota lain yang diduduki oleh tembok apartheid Israel, yang telah dibangun sejak tahun 2002.

Masyarakat Internasional menganggap kontrol administratif ZIonis Israel atas Yerusalem Timur al-Quds sebagai pendudukan sejak rezim tersebut menyerang daerah tersebut selama Perang Arab 1967 dan kemudian mencaploknya.

Pada tanggal 6 Desember tahun lalu, Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem al-Quds sebagai ibu kota Zionis Israel dan akan memindahkan kedutaan AS di Zionis Israel dari Tel Aviv ke kota yang diduduki.[IT/r]
Comment