0
1
Komentar
Tuesday 28 November 2017 - 16:39
Malaysia dan Invasi Saudi di Yaman:

Mantan Perwira Mengecam Peran 'Tidak Bijaksana' Malaysia dalam Agresi yang Pimpinan Saudi di Yaman

Story Code : 686290
Saudi border guards keep watch along the frontier with Yemen in the al-Khubah area, Jizan Province.jpg
Saudi border guards keep watch along the frontier with Yemen in the al-Khubah area, Jizan Province.jpg
Presiden National Patriot Association (NPA) Mohamed Arshad Raji mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (28/11) bahwa berdasarkan sebuah laporan baru-baru ini oleh penyiar yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, personil militer Malaysia telah bergabung dengan koalisi pimpinan-Arab Saudi.

"Jika laporan berita Al Jazeera benar, maka NPA ingin mendaftarkan protes terkuatnya terhadap partisipasi angkatan bersenjata di pasukan koalisi pimpinan-Saudi dan keterlibatan personil militer kita dalam konflik Timur Tengah ini," kata Arshad.

Kembali pada bulan Januari, panel pakar PBB mengatakan bahwa perwira Malaysia termasuk di antara mereka yang bekerja di markas koalisi Riyadh, memperingatkan bahwa serangan yang dilakukan oleh Saudi terhadap Yaman "mungkin merupakan kejahatan perang."

Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan bahwa tentara Malaysia hadir di Arab Saudi bukan karena berperang melawan pejuang Yaman Houthi Ansarullah, namun mendapatkan pengalaman, khususnya mengenai misi evakuasi dan bantuan bencana.

"Kepemimpinan Arab Saudi memberi angkatan bersenjata kami beberapa pelajaran," katanya, menambahkan, "Saya tidak berpikir itu adalah masalah. Kebijakan kita untuk tetap berada di perbatasan Arab Saudi tidak berubah."[IT/r]

Comment


Alasytar Acheh - Sumatra
Norway
Serangan yang dilakukan Arab Saudi terhadap Yaman "memang merupakan kejahatan perang.