0
Wednesday 8 May 2024 - 08:40
Palestina vs Zionis Israel:

Penyelidikan HRW: Serangan Israel yang Tewaskan 7 Pekerja Bantuan Lebanon di Hibariyeh Melanggar Hukum

Story Code : 1133530
Aid workers inspect destruction at the site of Israeli strike on health center in the border town of Hibariyeh
Aid workers inspect destruction at the site of Israeli strike on health center in the border town of Hibariyeh
“Serangan Zionis Israel terhadap pusat darurat dan bantuan di Hibariyeh, Lebanon selatan, pada tanggal 27 Maret “menewaskan tujuh relawan darurat dan bantuan” dan “merupakan serangan yang melanggar hukum terhadap warga sipil yang gagal melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan,” kata HRW dalam sebuah pernyataan.

“Jika serangan terhadap warga sipil dilakukan dengan sengaja atau ceroboh, hal itu harus diselidiki sebagai kejahatan perang,” tambahnya, seraya mencatat bahwa serangan tersebut dilakukan “menggunakan peralatan panduan Joint Direct Attack Munition (JDAM) buatan AS dan sebuah bom serba guna seberat 500 pon (sekitar 230 kilogram) buatan Zionis Israel.

Pasukan Zionis  Israel menggunakan senjata AS untuk melakukan serangan yang menewaskan tujuh pekerja bantuan sipil di Lebanon. Jaminan Israel kepada AS bahwa mereka mematuhi hukum perang tidak ada gunanya – inilah saatnya untuk mengakui kenyataan dan menghentikan penjualan senjata https://t.co/Bm6MAeEfIp pic.twitter.com/f40kNQWby8
— Adam Coogle (@adamcoogle) 7 Mei 2024

Badan pengawas manusia mengatakan bahwa mereka “tidak menemukan bukti adanya sasaran militer di lokasi tersebut,” dan bahwa serangan Zionis  Israel “menargetkan bangunan perumahan yang menampung Korps Darurat dan Bantuan dari Asosiasi Bantuan Lebanon, sebuah organisasi kemanusiaan non-pemerintah.”

“Pengakuan militer Zionis Israel” bahwa mereka menargetkan pusat di Hibariyeh menunjukkan “kegagalan untuk mengambil semua tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan untuk memverifikasi bahwa targetnya adalah militer dan menghindari hilangnya nyawa warga sipil… menjadikan serangan itu melanggar hukum.”

Kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka yang tewas adalah relawan, dan menambahkan bahwa saudara kembar berusia 18 tahun termasuk di antara korban tewas.

“Anggota keluarga… Asosiasi Bantuan Lebanon, dan pertahanan sipil semuanya mengatakan bahwa ketujuh pria tersebut adalah warga sipil dan tidak berafiliasi dengan kelompok bersenjata mana pun,” tambahnya.[IT/r]
Comment