Mendesak Divestasi Perusahaan Senjata, Mahasiswa Melakukan Mogok Makan 

Dua orang yang melakukan aksi mogok makan—Rania Amine dan Chadi—dari sekitar selusin mahasiswa di McGill harus dirawat di rumah sakit setelah menolak makanan selama lebih dari 30 hari. Rania kehilangan kesadaran setelah 34 hari dan dirawat di rumah sakit, memaksanya untuk mengakhiri mogok makan. 

Sementara itu, di Princeton, 17 mahasiswa melakukan mogok makan, menurut pernyataan yang diterbitkan di Daily Princetonian (surat kabar mahasiswa).

Para mahasiswa telah bersumpah untuk tidak makan atau minum, kecuali minum seteguk air sampai tuntutan mereka untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung perang genosida Israel di Gaza dipenuhi.

Alih-alih memenuhi tuntutan mahasiswa akan kebijakan yang adil untuk tidak mendukung apartheid dan genosida Israel, McGill secara terbuka mengancam akan menangkap mahasiswa yang melakukan protes.

Beberapa universitas lain di Kanada termasuk Concordia, University of Toronto, Western dan Thompson Rivers University di Kamloops, British Columbia telah bergabung dalam protes ini.

Thompson Rivers menjadi universitas pertama di Kanada yang setuju untuk meninjau kembali kebijakan investasinya terhadap Israel.[IT/AR]