0
Tuesday 7 May 2024 - 02:08
AS dan Gejolak Palestina:

Blinken: Media Sosial Harus Disalahkan Atas Kegagalan PR Israel di Gaza 

Story Code : 1133230
US Secretary of State Antony Blinken
US Secretary of State Antony Blinken
Fakta hilang dan emosi mendominasi di internet, kata Menteri Luar Negeri AS

Diplomat terkemuka Amerika menyampaikan komentar tersebut selama percakapan dengan Senator Mitt Romney (R-Utah) di Forum Sedona 2024 Institut McCain di Sedona, Arizona pada hari Jumat (3/5).

Romney bertanya kepada Blinken mengapa “humasnya begitu buruk” bagi Zionis Israel di tengah konflik di Gaza. “Mengapa Hamas [kelompok bersenjata Palestina] menghilang dari persepsi publik? Ada tawaran untuk melakukan gencatan senjata, namun dunia berteriak tentang Israel,” katanya. “Biasanya, orang Israel pandai dalam bidang PR. Apa yang terjadi di sini?” kata Romney.

Menteri Luar Negeri mengingat bahwa ketika dia mulai bekerja di Washington pada awal tahun 1990an “semua orang melakukan hal yang sama,” yaitu membaca surat kabar seperti The New York Times, The Washington Post dan The Wall Street Journal, dan menonton jaringan berita nasional untuk mendapatkan informasi tentang peristiwa-peristiwa dunia.

Namun kini, di tahun 2020-an, “kita berada dalam aliran informasi dengan dorongan baru, masukan setiap milidetik” dan media sosial “telah mendominasi narasinya,” katanya.

“Dan Anda mempunyai lingkungan ekosistem media sosial yang konteks, sejarah, faktanya hilang, dan emosi serta dampak gambar mendominasi. Dan kita tidak bisa – kita tidak bisa mengabaikan hal itu, tapi menurut saya hal ini juga mempunyai dampak yang sangat besar. , efek yang sangat, sangat menantang pada narasinya,” saran Blinken.

Namun, ia juga menekankan bahwa alasan lain dari buruknya reputasi Zionis Israel adalah “realitas yang tidak dapat dihindari mengenai orang-orang yang telah dan terus menderita di Gaza. Dan itu nyata dan kita harus… fokus pada hal itu dan memperhatikan hal itu.”

Zionis Israel telah menghadapi kritik keras dari komunitas internasional karena tingginya jumlah korban sipil dalam serangan di wilayah kantong tersebut selama tujuh bulan terakhir. Pada bulan Maret, para ahli PBB memutuskan bahwa ada “alasan yang masuk akal” untuk meyakini bahwa “genosida” sedang dilakukan di wilayah kantong Palestina.

Dalam beberapa minggu terakhir, perguruan tinggi di seluruh AS dilanda protes pro-Palestina, yang dirusak oleh bentrokan dengan polisi dan mengakibatkan beberapa ribu orang ditahan.

Zionis Israel melancarkan operasi militernya di Gaza sebagai tanggapan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan 250 orang disandera. Menurut kementerian kesehatan wilayah kantong tersebut, lebih dari 34.683 warga Palestina sejauh ini telah tewas dan 78.018 lainnya terluka dalam serangan udara dan serangan darat IDF.[IT/r]
Comment