Israel Menutup Penyeberangan Perbatasan Gaza Setelah Serangan Hamas

Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan roket yang menewaskan tiga tentara IDF

Menurut tentara Zionis Israel, militan Palestina menembakkan lebih dari 10 roket ke Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) yang ditempatkan di dekat penyeberangan Kerem Shalom pada hari Minggu (5/5), menewaskan tiga tentara dan melukai 11 lainnya. Rute tersebut pertama kali dibuka kembali pada bulan Desember karena tekanan dari Zionis Israel. PBB dan sekutu utama Zionis Israel, Washington.

IDF mengatakan serangan itu datang dari daerah dekat tempat perlindungan sipil dekat persimpangan Rafah dengan Mesir. Serangan itu adalah “contoh nyata” Hamas yang menggunakan situs kemanusiaan dan warga sipil sebagai tameng hidup, kata tentara Zionis  Israel.

Serangan itu bertepatan dengan perundingan antara Israel dan Hamas di Kairo yang berakhir tanpa terobosan. NBC News melaporkan bahwa Direktur CIA William Burns, yang menjadi mediator pembicaraan di ibu kota Mesir, akan melakukan perjalanan ke Zionis Israel minggu ini untuk mengadakan diskusi lebih lanjut.

Menteri Pertahanan Zionis Israel Yoav Gallant telah menegaskan kembali bahwa IDF akan melakukan “operasi kekuatan dalam waktu dekat di Rafah dan tempat-tempat lain di seluruh Gaza.” Para pejabat Israel bersikeras bahwa tentara harus melenyapkan pejuang Hamas yang beroperasi di Rafah, meskipun kota tersebut penuh sesak dengan pengungsi dari wilayah Gaza yang sebelumnya tunduk pada pemberitahuan evakuasi IDF.

“Ini bisa menjadi pembantaian warga sipil dan pukulan luar biasa terhadap operasi kemanusiaan di seluruh wilayah tersebut karena operasi tersebut sebagian besar dilakukan di Rafah,” Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB (OCHA), memperingatkan awal pekan ini.

Lebih dari 34.000 warga Palestina tewas di Gaza akibat perang Israel-Hamas yang akan memasuki bulan ketujuh pada hari Selasa. Pertempuran pecah pada tanggal 7 Oktober ketika militan Palestina melakukan serangan mendadak ke wilayah Zionis Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.[IT/r]