0
Sunday 14 April 2024 - 00:27

Perputaran Ekonomi dari Biaya Mudik Lebaran Diperkirakan Capai Rp30,42 Triliun

Story Code : 1128367
Perputaran Ekonomi dari Biaya Mudik Lebaran Diperkirakan Capai Rp30,42 Triliun
Senior Quantitative Analyst BSI Institute Fatiya Rumi Humaira mengungkapkan bahwa sebanyak 36,8 persen responden mengeluarkan uang untuk biaya perjalanan mudik. Adapun rata-rata biaya perjalanan mudik nasional adalah sebesar Rp591.150.

Hasil riset menunjukkan metode perjalanan mudik yang dipilih responden cukup bervariasi. Sebanyak 47 persen pemudik menggunakan mobil pribadi, sedangkan 32 persen dengan motor pribadi. Ada pula yang mudik dengan motor pribadi (32%), bis/travel (25%), kendaraan sewa (19%), kereta (19%), pesawat (12%), dan kapal (6%).

Konsumsi masyarakat meningkat
Selain itu, BSI Institute juga menemukan bahwa konsumsi masyarakat selama Ramadan meningkat signifikan. Hal ini terlihat dari proporsi masyarakat yang belanja mencapai 66,1%. Proporsi belanja tertinggi adalah saat seminggu sebelum hari raya Idulfitri.

Alokasi belanja masyarakat yang bersifat altruisme juga disebutkan cukup tinggi. BSI memperkirakan potensi perputaran ekonomi dari pemberian hampers gift menjelang Lebaran secara nasional adalah sebesar Rp10,73 triliun.

Sebagai informasi, altruisme adalah sifat yang memperhatikan atau mengutamakan kepentingan orang lain. Untuk Lebaran 2024, perhitungan ini yaitu sebanyak 21 persen masyarakat memberi hampers gift kepada kerabat atau saudara dengan rata-rata biaya sebesar Rp365.350.

Pergerakan ekonomi Rp386 triliun
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memproyeksikan pergerakan ekonomi selama periode mudik Lebaran 2024 mampu mencapai Rp386 triliun. Hal ini diperoleh dari potensi pergerakan masyarakat yang berjumlah 193 juta orang pada Lebaran tahun ini.

Faktor utama yang mendorong pergerakan ekonomi selama libur Lebaran adalah ketersediaan transportasi umum dan infrastruktur pendukung. Ketersediaan bus, kereta api, dan pesawat terbang disebut menjadi faktor penting dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat.

Selain itu, jaringan jalan yang luas dan terhubung dengan baik di berbagai wilayah, seperti di Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya, juga menjadi pendorong utama pergerakan masyarakat. Kondisi ini akan memicu masyarakat untuk berwisata.
Comment