0
Thursday 18 January 2024 - 00:09
Kemelut Semenanjung Korea:

Kim Jong Un: Korea Utara Tidak Akan Lagi Mengupayakan Rekonsiliasi dengan Korea Selatan

Story Code : 1109785
North Korean leader Kim Jong Un
North Korean leader Kim Jong Un
Langkah bersejarah untuk membatalkan upaya unifikasi damai yang telah berlangsung selama puluhan tahun, yang didasarkan pada rasa homogenitas nasional yang dimiliki oleh kedua Korea, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan akibat laju pengembangan senjata Kim dan latihan militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat telah meningkat secara saling balas.

Kim mengatakan konstitusi harus diamandemen untuk mendidik warga Korea Utara bahwa Korea Selatan adalah “musuh utama dan musuh utama yang tidak berubah-ubah” dan mendefinisikan wilayah Korea Utara sebagai wilayah yang terpisah dari Korea Selatan.

“Kami tidak menginginkan perang tetapi kami tidak punya niat untuk menghindarinya,” kata Kim seperti dikutip KCNA.

Korea Utara juga harus merencanakan untuk “menduduki, menundukkan, dan merebut kembali” Korea Selatan jika terjadi perang, dan warga Korea Selatan juga tidak boleh lagi disebut sebagai rekan senegaranya, tambah Kim, seraya menyerukan pemutusan semua komunikasi antar-Korea dan penghancuran monumen reunifikasi di Pyongyang.

Tiga organisasi yang menangani unifikasi dan pariwisata antar-Korea juga akan ditutup, media pemerintah menambahkan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, pada rapat kabinet, mengatakan Pyongyang bersikap "anti-nasional" karena menyebut Korea Selatan sebagai negara yang bermusuhan.

Seruan Kim untuk melakukan perubahan konstitusi muncul ketika ketegangan semakin memburuk di Semenanjung Korea baru-baru ini di tengah serangkaian uji coba rudal dan dorongan dari Pyongyang untuk menghentikan kebijakan yang telah berlaku selama beberapa dekade dan mengubah hubungannya dengan Korea Selatan.

Baru-baru ini, Korea Utara pada Senin sebelumnya menyatakan sedang menguji rudal hipersonik berbahan bakar padat.

Pernyataan itu juga disampaikan satu hari setelah diplomat tinggi Korea Utara mengunjungi Rusia. Moskow dan Pyongyang telah mengalami peningkatan kerja sama bilateral: Rusia dilaporkan telah membeli peluncur rudal balistik dan puluhan rudal balistik dari Korea Utara.[IT/r]
Comment