0
Saturday 21 October 2023 - 01:36
Iran - AS:

Jenderal Iran: Pengiriman Amunisi AS ke Israel Akan Memperumit Situasi

Story Code : 1089877
Major General Mohammad Baqeri, Chief of Staff of the Iranian Armed Forces.jpeg
Major General Mohammad Baqeri, Chief of Staff of the Iranian Armed Forces.jpeg
Pernyataan tersebut disampaikan Mayor Jenderal Mohammad Baqeri dalam percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Nasional Turki Yasr Guler pada hari Jumat (20/10) ketika rezim Zionis Israel terus membom Gaza.

Bantuan signifikan Washington kepada Zionis Israel, yang mencakup penyediaan senjata berat dan amunisi, menjadikan AS sebagai kaki tangan dalam kekejaman Zionis Israel, tegas jenderal militer Iran berpangkat tinggi.

Tindakan ini akan semakin memperumit situasi di Jalur Gaza, kata Baqeri, seraya memperingatkan dampak buruknya.

Dia juga meminta pemerintah Turki untuk menggunakan segala cara yang ada untuk mencegah berlanjutnya kejahatan Zionis Israel dan mendukung rakyat Gaza.

“Langkah-langkah serius harus diterapkan untuk mencegah berlanjutnya kejahatan rezim Zionis dalam serangan brutal mereka di Gaza dan untuk memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, kepada mereka (warga Gaza).”

Guler, pada bagiannya, menguraikan tindakan Ankara untuk mengurangi ketegangan dan menghentikan konflik di Asia Barat, dan menekankan bahwa negaranya akan melanjutkan upaya tersebut.

Percakapan tersebut terjadi ketika tiga pejabat Zionis Israel yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada situs berita Amerika, Axios, bahwa kementerian urusan militer Israel telah memberi tahu rekan-rekan mereka di AS bahwa mereka sangat membutuhkan peluru artileri untuk mempersiapkan invasi darat di Gaza.

Para pejabat AS telah menegaskan bahwa mengalihkan serangan dari Ukraina ke Israel tidak akan berdampak langsung pada kemampuan Ukraina untuk berperang melawan pasukan Rusia.

“Kami yakin kami dapat mendukung Ukraina dan Zionis Israel dalam hal kebutuhan pertahanan mereka,” kata Brigadir Jenderal Patrick Ryder, juru bicara Pentagon, kepada wartawan.

Kampanye pemboman mematikan Zionis Israel di Jalur Gaza menyusul Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan gerakan perlawanan Hamas Palestina pada 7 Oktober.

Operasi Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut kelompok perlawanan, terjadi sebagai tanggapan atas penodaan Masjid al-Aqsa selama berbulan-bulan dan meningkatnya kekerasan Israel terhadap warga Palestina. Pasukan dan pemukim Israel membunuh lebih dari 200 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun 2023.

Setidaknya 4.137 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas di Jalur Gaza akibat pemboman Israel, menurut angka dari kementerian kesehatan di jalur pantai yang terkepung. Hampir 13.500 orang juga terluka.[IT/r]
Comment