0
Thursday 21 July 2022 - 03:29
Iran - Irak:

Iran dan Irak Tandatangani Kontrak Energi Strategis Jangka Panjang

Story Code : 1005190
Iran dan Irak Tandatangani Kontrak Energi Strategis Jangka Panjang
Republik Islam sudah menjadi penyedia energi utama ke Irak yang menghadapi kekurangan listrik kronis meskipun memiliki cadangan minyak terbesar keempat di dunia.

“Mengingat kita menghadapi surplus produksi listrik di dalam negeri pada banyak waktu sepanjang tahun, kita mengejar pengembangan diplomasi energi yang berpusat pada listrik dengan tetangga untuk memecahkan masalah mereka dan menciptakan aliran pendapatan yang stabil dan menggunakan kapasitas maksimum jaringan listrik kami,” media Iran pada hari Rabu (20/7) mengutip kata Mehrabian.

Menteri menyentuh swasembada Iran dalam pengetahuan teknis pembangunan pembangkit listrik, mengatakan bahwa pembangunan pembangkit listrik 1.950 megawatt sejauh ini telah dilaksanakan oleh perusahaan Iran dengan investasi dari pihak Irak.

Perusahaan berbasis pengetahuan dari sektor swasta Iran juga melaksanakan pembangunan pembangkit listrik 1.700 megawatt di Irak, tambahnya.

Penyelesaian kontrak strategis jangka panjang di sektor ketenagalistrikan telah menjadi salah satu inti dari “diplomasi regional dinamis pemerintah Iran yang telah membawa hasil yang cemerlang bagi negara ini,” menteri tersebut menggarisbawahi.

“Dalam hal ini, kami mempersiapkan landasan untuk kerja sama jangka panjang pertama di sektor kelistrikan dengan Irak, dan menandatangani kontrak penting dan strategis dengan negara itu,” tambahnya.

Mehrabian mengutip laporan internasional, mengatakan bahwa produksi listrik terbesar dan kapasitas distribusi di antara negara-negara Asia Barat adalah milik Iran.

Kesepakatan itu muncul di tengah sanksi sepihak AS yang diterapkan kembali pada Iran sejak 2018, yang melarang negara-negara membeli energi Iran.

Itu juga terjadi setelah pihak berwenang Irak mengumumkan pada hari Sabtu penandatanganan kesepakatan dengan Arab Saudi untuk menghubungkan jaringan listrik mereka.

Media Saudi secara luas menggembar-gemborkan perjanjian itu sebagai langkah untuk membantu Irak dengan kesengsaraan listriknya dan mengurangi ketergantungan energi pada Iran.

Irak bergantung pada Iran untuk gas alam yang menghasilkan sebanyak 45 persen dari 14.000 megawatt listrik yang dikonsumsi setiap hari. Iran mentransmisikan 1.000 megawatt lainnya secara langsung, menjadikan dirinya sebagai sumber energi yang sangat diperlukan bagi tetangga Arabnya.[IT/r]
Comment