0
Tuesday 14 May 2024 - 00:45
Belanda dan Gejolak Palestina:

Perempuan di Belanda Gelar Demonstrasi pada Hari Ibu untuk Mendukung Para Ibu di Gaza

Story Code : 1134838
Pawai Hari Ibu di Belanda disaksikan di Lapangan Binnenrotte di Rotterdam pada hari Minggu (12/5), ketika para ibu Belanda dan bayi mereka berjalan untuk mendukung ibu-ibu Palestina di Gaza.

Di bawah spanduk "Ibu Menentang Genosida", mereka berjalan hingga mencapai patung Ibu dan Anak sambil membawa boneka bayi berkafan darah, sementara beberapa ibu melakukan protes di luar toko McDonald's, Starbucks, dan Burger King sambil meneriakkan "Berhenti membunuh ibu" dan "Ibu" melawan bom."

Ibu asal Belanda, Shirley Stout, berpartisipasi bersama bayinya dan menyatakan solidaritasnya dengan mengatakan, "Setiap hari, setiap jam, setidaknya dua ibu meninggal di sana. Anak-anak meninggal dan menjadi yatim piatu. Mereka kehilangan rumah dan keamanan. Bagaimana kita bisa merayakan [Hari Ibu] di sini sementara ibu-ibu berdiri di sana sambil menggendong anak-anak mereka yang sudah meninggal?"
Dia menekankan perlunya memprotes genosida dan memboikot pendanaannya.

“Kita semua manusia, kita semua warga Palestina, dan mereka semua adalah anak-anak kita,” ungkapnya, seraya menambahkan, “Mereka semua adalah ibu kita. Ini adalah masa depan kita. Ini adalah masa depan dia [putri Stout]. Ini untuk anak-anak kita. . Semua anak berhak hidup bebas daripada berada di bawah penjajahan."

Vandaag di Rotterdam:
Moeders tegen genosida
Dalam solidaritas bertemu dengan moeders Palestina https://t.co/KzdajrTC8j pic.twitter.com/97vs6HV33D
— Tweebosser (@tweebosbuurt) 12 Mei 2024

Lebih dari 70% korbannya adalah perempuan dan anak-anak
Menurut studi UN Women yang diterbitkan pada bulan Januari, pendudukan Israel telah membunuh dua ibu setiap jam di Gaza sejak mereka memulai agresinya pada tanggal 7 Oktober.

Direktur Eksekutif Perempuan PBB Sima Bahous melaporkan bukti bahwa 70% korban di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

“Ini adalah manusia, bukan angka, dan kita mengecewakan mereka. Kegagalan itu, dan trauma generasi yang menimpa rakyat Palestina selama 100 hari ini dan terus bertambah, akan menghantui kita semua selama beberapa generasi mendatang,” jelas Bahous.

Kemudian pada bulan Maret, siaran pers UN Women menunjukkan bahwa pendudukan Israel telah membunuh lebih dari 9.000 perempuan di Jalur Gaza yang terkepung.

Perang di Gaza diperkirakan menewaskan rata-rata 63 perempuan Palestina setiap hari, setengahnya adalah ibu.[IT/r]
Comment